Di era zaman yang semakin hari semakin modern, masyarakat di
berbagai belahan dunia begitu mudahnya untuk berinteraksi, termasuk dalam
interaksi dagang dan berinvestasi. Karena kemajuan teknologi tersebut
mendorong kemudahan manusia di seluruh dunia untuk berkomunikasi tanpa ada
batas wilayah Negara atau biasa kita sebut globalisasi.
Dampak globalisasi yang semakin kuat dan berimbas kepada
pasar pasar investasi membuat pihak yang terlibat berupaya untuk mempermudah
dan menyeragamkan bahasa dalam berinvestasi (bahsa pelaporan keuangan dan
standar keuangan). Standar pelaporan keuangan dan standar akuntansi haruslah
standar yang dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat global. Sehingga
diperlukan standar yang sama di seluruh dunia.
1970’an
|
Inggris, Kanada, US
membentuk Accounting International Study Group (AISG)
|
1973
|
Organisasi professional
akuntansi dr Belanda, Kanada, Australia, Meksiko, Jepang, Prancis dan
Selandia Baru membentuk International Accounting Standard Committee (IASC)
dan menghasilkan International Accounting Standard (IAS)
|
2000
|
IASC restrukturisasi
kelembagaan dan dibentuk IASC Foundation (IASCF) yg membawahi International
Accounting Standard Board (IASB) dan International Financial Reporting
Intepretation Committee (IIFRIC). IASB mengeluarkan International Financial
Reporting Standards (IFRS).
|
Sejarahnya pun cukup panjang dan berliku. Pada 1982,
International Financial Accounting Standard (IFAC) mendorong IASC sebagai
standar akuntansi global. Hal yang sama dilakukan Federasi Akuntan Eropa pada
1989. Pada 1995, negara-negara Uni Eropa menandatangani kesepakatan untuk
menggunakan IAS. Setahun kemudian, US-SEC (Badan Pengawas Pasar Modal AS)
berinisiatif untuk mulai mengikuti GAS. Pada 1998 jumlah anggota IFAC/IASC
mencapai 140 badan/asosiasi yang tersebar di 101 negara. Akhirnya, pertemuan
menteri keuangan negara-negara yang tergabung dalam G-7 dan Dana Moneter
Internasional pada 1999 menyepakati dilakukannya penguatan struktur keuangan
dunia melalui IAS. Pada 2001, dibentuk IASB sebagai IASC. Tujuannya untuk
melakukan konvergensi ke GAS dengan kualitas yang meliputi prinsip-prinsip
laporan keuangan dengan standar tunggal yang transparan, bisa dipertanggung
jawabkan, comparable, dan berguna bagi pasar modal. Pada 2001, IASC, IASB dan
SIC mengadopsi IASB. Pada 2002, FASB dan IASB sepakat untuk melakukan
konvergensi standar akuntansi US GAAP dan IFRS. Langkah itu untuk menjadikan
kedua standar tersebut menjadi compatible.
Memang, hingga saat ini IFRS belum menjadi one global
accounting standard. Namun standar ini telah digunakan oleh lebih dari 150-an
negara, termasuk Jepang, China, Kanada dan 27 negara Uni Eropa. Sedikitnya, 85
dari negara-negara tersebut telah mewajibkan laporan keuangan mereka
menggunakan IFRS untuk semua perusahaan domestik atau perusahaan yang tercatat
(listed). Bagi Perusahaan yang go international atau yang memiliki partner dari
Uni Eropa, Australia, Russia dan beberapa negara di Timur Tengah memang tidak
ada pilihan lain selain menerapkan IFRS.
Proses yang panjang tersebut akhirnya menjadi apa yang
disebut IFRS, yang merupakan suatu tata cara bagaimana perusahaan menyusun
laporan keuangannya berdasarkan standar yang bisa diterima secara global. Jika
sebuah negara beralih ke IFRS, artinya negara tersebut sedang mengadopsi bahasa
pelaporan keuangan.
Sumber :
1. http://syahrezamarasutanpohan.wordpress.com/2012/03/23/ifrs-international-financial-accounting-standard/
2. http://lisapurnamylullaby.blogspot.com/2012/03/sejarah-dan-pengertian-ifrs.html
Sumber :
1. http://syahrezamarasutanpohan.wordpress.com/2012/03/23/ifrs-international-financial-accounting-standard/
2. http://lisapurnamylullaby.blogspot.com/2012/03/sejarah-dan-pengertian-ifrs.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar